Crumb rubber atau karet remah |
Bisnis.com, JAKARTA - Industri
karet remah atau "crumb rubber" terbuka 100 persen untuk investasi asing
di dalam negeri pascarevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang baru
diumumkan, kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.
"Kami membuka
siapa pun untuk melakukan investasi, asing maupun dalam negeri untuk
industri crumb rubber, agar serapannya lebih tinggi," kata Menperin
Saleh Husin, Selasa (16/2/2016).
Pasalnya, pasokan karet yang melimpah belum mampu diserap oleh industri crumb rubber
yang ada di dalam negeri. Menurut Saleh, pasokan karet mentah mencapai 3
juta ton per tahun, sementara serapannya baru mencapai 700.000 ton per
tahun.
Penyerapan yang minim membuat harga karet merosot dibawah
harga beras, hingga petani karet enggan menanam kembali karet, yang
membuat pasokan karet mentah menjadi sulit. "Beberapa perusahaan menjadi
kesulitan mendapat bahan baku karet," ujar Saleh.
Untuk itu, Saleh menyampaikan industri crumb rubber lebih terbuka untuk investor dalam maupun luar negeri, agar penyerapan terhadap produksi karet lebih terdongkrak.
Dengan demikian, lanjutnya, petani kembali bergairah menanam dan menyadap karet untuk memenuhi kebutuhan industri crumb rubber nasional.
"Kami
ingin petani karet lebih sejahtera. Karena selama ini mereka berhenti
menyadap. Jadi, jangan hanya karena kepentingan segelintir pengusaha
saja," ujar Saleh.
Source : Antara
0 komentar:
Post a Comment