Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian akan
mengawal pabrikan otomotif yang membangun industriuntuk meningkatkan
investasi ke arah permesinan dengan menjaga iklim industri nasional.
"Kita
harus merawat investor global yang menanamkan modal di industri
otomotif Indonesia. Fokusnya ada dua, pertama dari sisi kita menciptakan
atmosfer kondusif dan kedua, sebaliknya mereka juga harus pastikan
benar-benar berproduksi," kata Menperin Saleh Husin dalam keterangan
pers, Jumat (4/12).
Dalam lawatannya ke China, Menperin
mengunjungi pabrik SAIC-GM-Wuling (SGMW) Automobile, yang merupakan
perusahaan patungan bentukan SAIC Motor Corporation Ltd dengan porsi
saham 50,1%, General Motors Company (44%) dan Guangxi Automobile Group,
sebelumnya bernama Liuzhou Wuling Automobile Group (5,9%).
Di
Indonesia, melalui PT SGMW Motor Indonesia, pada Agustus lalu mereka
telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik perakitan
mobil MPV dengan investasi sekitar US$700 juta.
Lebih lanjut,
Saleh mengungkapkan kunjungan itu untuk memastikan investasi SGMW sesuai
rencana, dan berharap pabrik lebih cepat berproduksi.
"Ini juga untuk menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia mendukung investasi SGMW," katanya.
Walaupun
Wuling diproduksi untuk pasar domestik, Menperin menantang SGMW
menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk diekspor ke Asean dan
Australia.
Sebelumnya pabrikan China itu telah berekspansi ke beberapa negara Afrika , Amerika Latin dan Asia.
Presiden
Direktur SGMW Motor Indonesia, Xu Feiyun mengatakan pihaknya
menargetkan pabrik berproduksi pada Juli 2017 dengan memproduksi mobil
Wuling sebanyak 150 ribu unit per tahun.
"Kami juga membawa industri komponen ke Indonesia, salah satunya shockbreaker dan juga bermitra dengan suplier komponen asal Indonesia," paparnya.
Selama
ini produk otomotif di Indonesia disesaki produk asal Jepang, Korea
Selatan, Eropa dan AS. Kehadiran mobil China diharapkan meramaikan
industri kendaraan.
Berdasarkan data Kemenperin, tenaga kerja yang
terserap di sektor ini mencapai 1,3 juta orang, mereka terserap pada
industri perakitan, industri komponen, perbengkelan dan jaringan purna
jual.
#dikutip dari bisnis.com