Saturday, April 2, 2016

Tips Memilih Ban Forklift


Banyak macam jenis ban forklift. Forklift dipakai untuk kebutuhan yang berbeda-beda harus memakai jenis ban yang sesuai. Jenis yang paling umum dari ban forklift pneumatik, padat (solid), dan polyurethane. Masing-masing mempunyai kelebihan pada kondisi yang memang sesuai untuk medan yang akan dilewatinya.

Ban forklift biasanya model press-on atau standar. press-on ban lebih mudah untuk ditempatkan di forklift, tetapi mereka mungkin tidak digunakan untuk beberapa daerah luar ruangan lebih sulit untuk dilakukan ban standard. Ban standard diletakkan pada kemudi dengan cara yang sama seperti ban mobil. press-on ban biasanya dibuat untuk forklift listrik atau forklift lain yang dirancang untuk digunakan terutama dalam ruangan.

Ban forklift Pneumatic sangat mirip dengan truk heavy-duty ban. Mereka penuh dengan udara, memiliki tebal, tapak dalam, dan terbuat dari karet yang kuat yang tahan memakai bawah. Ban Pneumatic memperpanjang umur operasi forklift dengan memberikan bantalan udara antara forklift dan medan. Kebanyakan forklift medan kasar menggunakan ban pneumatik karena daya tahan kasar dan umur panjang.

Ban karet padat merupakan alternatif untuk ban pneumatik. Mereka adalah sama kecuali bahwa mereka padat daripada diisi dengan udara. Mereka tidak akan muncul atau pergi datar seperti ban pneumatik, tetapi mereka tidak memberikan bantalan udara baik. Mereka sangat tahan lama, tetapi mereka tidak memperpanjang umur forklift seperti ban pneumatik. Ban forklift solid yang besar untuk penggunaan indoor maupun outdoor . Mereka tidak direkomendasikan untuk penggunaan medan kasar jangka panjang.

ban forklift Polyurethane  biasanya digunakan pada forklift dalam ruangan. Mereka biasanya dipress ke roda, yang merupakan cara termudah untuk menerapkan ban. Ban forklift poliuretan yang besar untuk digunakan dalam ruangan karena mereka memberikan jumlah yang tepat dari daya tarik dan memiliki rolling resistance rendah yang memperpanjang umur mereka.ban  forklift Polyurethane yang sempurna untuk digunakan pada forklift listrik.

Ban forklift bridgestone dibuat untuk mengakomodasi forklift dalam semua situasi yang berbeda. Apakah forklift dirancang untuk digunakan di medan kasar atau di dalam ruangan beton, ada ban forklift yang akan mendukungnya.jadi harus ditentukan terlebih dahulu dalam memilih ban forklift

Friday, April 1, 2016

Basic Safety Penggunaan Forklift

http://doosan-equipment.blogspot.com/2016/04/basic-safety-penggunaan-forklift.html
  1. Aktivitas pengangkatan dengan menggunakan Forklift harus dilakukan oleh personil yang kompeten (Certificate). Artinnya jika seseorang yang tidak mempunyai SIO (Surat Ijin Operator ) walapun Pekerja tersebut mempunyai keahlian dalam menggunakan Forklift  tetap saja Pekerja telah melanggar ketentuan yang berlaku yaitu pengguna Forklift diwajibkan mempunyai SIO,karena untuk mendapatkan SIO tersebut bekerja harus mengerti dasar – dasar Keselamatan Kerja pada Forklift.
  2. Jika tidak dioperasikan dengan benar, forklift dapat berbahaya terkait dengan beban yang tidak lazim atau melebihi kapasitas beban. Beban berlebih adalah salah satu Faktor terjadinnya Kecelakaan Kerja pada Forklift maka pengoperasiannya harus dengan benar sesuai kapasitas Forklift itu sendiri karena Forklift  yaitu alat angkut Khusus yang digunakan untuk Pekerja yang sudah pernah mengikuti Pelatihan Operasional Forklift.
  3. Siapapun yang menggunakan forklift harus mendapatkan pelatihan. Pelatihan atau Training sangatlah penting bagi setiap Pekerja yang menggunakan Forklift karena didalam pelatihan akan ada instruksi untuk mematuhi peraturan – peraturan penggunaan forklift mengenai dasar – dasar keselamatan kerja.
  4. Pelatihan harus mencakup peraturan umum operasi forklift, batas beban, posisi angkat yang benar dan tepat dan juga inspeksi rutin. Dalam Pelatihan yang juga dilaksanakan di PJK3 LenteraSafety ini sudah jelas akan mencangkup semua elemen – elemen Peraturan Umum Operasional Forkilft, seperti dalam Batas Beban,Posisi Angkat yang benar,dan Peraturan dalam mengeatur Inspeksi rutin. Pelatihan ini adalah faktor utama bagi Operator forklift untuk menjadikan panduan dalam menggunakan dan memperhatikan Keselamatan Kerja pada forklift.
  5. Batas beban maksimal tidak boleh dilampaui. Batas Beban Maksimal suatu Faktor yang dapat memeperngaruhi terjadinnya Kecelakaan Kerja,karena kelebihan kapasitas berat beban maskimal akan berakibat fatal pada pengendara itu seniri dan untuk asset Perusahaan juga seperti Foklift yang rusak atau Hasil produksi yang diangkut itu Jatuh akan memperngaruhi Kinerja bagi Perusahaan,maka dengan mengikuti pelatihan Forklift para pengguna akan mengerti kapasitas yang disaran kan untuk tidak melebihi Berat beban yang ditetapkan.
  6. Posisi barang yang diangkut harus stabil dan tidak boleh menghalangi pandangan operator Forklift. Pengangkutan menggukan forklift tidak boleh menghalangi pandangan pengendara sendiri  Karena jika pandangan sulit  pengendara tidak aklan menegtahui apa yang ada didepan yang dilalui Foklift ini salah satu factor penyebab terjadinnya kecelakaan Kerja sering kali terjadi karena kecerobohan dalam menggukana  forklift.
  7. Pengangkutan drum bahan berbahaya dan beracun (B3) harus ekstra hati-hati, tidak boleh terjadi benturan selama pengangkatan, pengangkutan maupun penurunannya. Pengeangkutan Bahan Berbahaya harus Ekstra Hati – hati membawanya pun harus pelan-tidak boleh terlalu banyak mengangkut,dan juga tidak boleh melampaui batas beban yang ditentukan akan berakibat fatal jika bahan berbahaya tersebut tumpah atau terjatuh pada saaat pengakutan maupun penurunannya.
  8. Lakukan rutin inspeksi terhadap peralatan dan perlengkapan sebelum pengoperasian Forklift dilaksanakan. Perawatan penting sekali untuk menunjang performa forklift agar tetap bisa dioperasikan dengan maksimal lakukanlah secara berkala dan terjadwal agar selalu terkontrol jika terjadi kerusakan secara mendadak,ini juga termasuk pencegahan untuk menghindari terjadinnya kecelakaan Kerja dalam pengoperasian Forklift.
  9. Inspeksi tahunan oleh inspector forklift juga harus dilakukan. Inspeksi dan Inspektor juga harus ada untuk menunjang masa berlaku mesin dan masa berlaku service Forklift karena masa berlaku ini diatur dalam peraturan undang – undang forklift, Inspektor bertugas untuk mengecek secara keseluruhan dari performa sebagai pihak ke 3 yang akan menilai lamanya waktu pengoperasian forklift.
  10. Personil yang bertanggung jawab terhadap forklift harus mendapatkan tambahan pelatihan untuk pemeliharaan dan perbaikan. Operator forklift Pekerja yang paling utama yang sangat mengerti tentang penggunakan dan kerusakan yang terjadi apabila terjadinnya kerusakan pada forklift setidaknya jika Operator forklift mengerti  pemeliharaan dan perbaikan akan meminimalisir untuk kerusakan pada forklift.